Ketika sedang berkumpul bersama teman-teman, salah seorang melemparkan pertanyaan kepada semua yang hadir, “Eh.. menurut kalian nih ya, apa sih tujuannya menikah?”
Kami semua diam, berpikir akan memberikan jawaban apa. Tapi menurutku pertanyaan itu tidak harus dijawab. Karena sebenarnya yang bertanya juga paham apa tujuan menikah. Ia sepertinya hanya ingin menyampaikan sesuatu dengan menggunakan pertanyaan itu sebagai pembukanya.
“Yah malah diem semua..” Ia kecewa karena kami malas menjawabnya. “Nih.. Jika menikah hanya bertujuan untuk kebahagiaan, tidak menikah juga aku bisa bahagia loh” dia menjelaskan. Teman-teman yang lain terlihat ada yang mengangguk-angguk setuju. Sedangkan aku masih diam, ingin tahu mau dibawa kemana diskusi ini.
“Terus jika tujuannya hanya ingin mendapatkan anak, tidak menikah aku juga bisa punya anak kok. Banyak anak-anak terlantar di setiap pojok negeri ini. Mereka anak tak berdosa yang disia-siakan oleh orang tuanya butuh bantuan dari kita guys”
“Apalagi jika tujuaannya hanya ingin memuaskan kebutuhan biologis, tidak menikah juga gampang mendapatkannya, bukan?”
Kami semua diam. Gila nih pemikirannya!
“Tapi tenang guys, biar bagaimanapun aku ingin menikah kok! Hahaha.. tadi cuma bercanda.. Yuk kita makan”
*****
Secara rasional mungkin semua yang disampaikannya bisa dibenarkan. Namun anda tidak boleh melupakan hal-hal di luar itu semua, pernikahan itu tidak hanya demi kebahagiaan, anak, dan sex (maaf). Menikah memiliki tujuan yang jauh lebih mulia dari itu semua.
Jika anda tidak menikah, maka siapa yang akan menemani anda di hari tua nanti? Yakinkah anda pasangan di luar nikah anda mau melakukannya? Saya rasa tidak.
Mungkin anda bisa bahagia dengan tidak menikah. Tapi kebahagiaan itu tidak ada apa-apanya dibandingkan jika anda menikah dan bahagia. Kebahagiaan yang diperoleh dengan tidak menikah adalah kebahagiaan yang semu belaka.
Tentang anak, kalaupun anda bisa mengadopsi dari panti asuhan, memiliki anak sendiri dari suami jauh lebih membahagiakan. Jauh dari semua itu, keberkahan adalah yang lebih utama dalam memenuhi kebutuhan biologis. Mungkin anda bisa puas, tapi saya yakin anda akan merasa was-was setiap melakukan hubungan badan dengan sembarangan orang. Penyakit kelamin menghantui dan terus merasa bersalah.
Menikah adalah anjuran agama yang anda harus yakin begitu banyak hikmah dan manfaatnya, maka segerakanlah. Jika sudah mampu jangan ditunda-tunda lagi, apalagi sampai berpikir tidak ingin menikah.
Ingatlah, orang yang tidak berkeinginan menikah hanya ada dua kemungkinan, ia ahli maksiat atau berpenyakit.
Salam Ukhuwah, Syaiful Hadi.