Tags

, , , , ,

Saya termasuk yang suka dengan film kungfu. Film kungfu pertama yang membuat saya takjub adalah Mortal Kombat di tahun 90an. Saya menontonnya ketika masih duduk di bangku SD. Film ini menceritakan pertarungan hidup dan mati beberapa petarung kelas satu, kalau nggak salah begitu ceritanya. Kemudian secara terus menerus saya menyukai serial kartun Dragon Ball, koleksi film Jacki Chan, Jetli, dan masih banyak lagi.

Serial kartun Dragon Ball bahkan hingga kini masih sering ku tonton. Tentu kalian tahu pemeran utamanya, Son Goku. Dia seorang yang gemar bertarung. Bahkan ketika musuh yang datang jauh lebih kuat, bukannya ketakutan, ia malah sangat senang dan antusias. Musuh yang kuat akan menjadi ujian sekuat apa ia sekarang. Son Goku termotivasi untuk melebihi kekuatannya. Tentu dengan sering berlatih, biasanya di ruang anti gravitasi.

Ya, dengan berlatih akhirnya sekuat apapun musuh yang dihadapi pasti bisa dikalahkan. Jadi kunci keberhasilannya adalah berlatih. Sebanyak apapun kita mengetahui jurus-jurus kungfu, tidak akan ada gunanya jika tidak sering dilatih.

Dalam menulis, hal yang sama juga berlaku. Mungkin anda sudah tahu bahwa menulis yang baik itu adalah seperti ini dan itu. Tapi jika anda tidak pernah berlatih menulis maka anda tidak akan pernah bisa menulis sampai kapanpun. Anda bisa mendapatkan keahlian menulis biasanya justru karena sering latihan menulis, bukan karena membaca sekumpulan teori tanpa praktek. Nggak ada gunanya membaca buku ini dan itu tentang menulis jika toh anda nggak pernah sekalipun mencoba untuk membuat tulisan.

Bagaimana latihan yang baik? tentu setiap orang memiliki metode masing-masing dan tidak mungkin sama satu dan lainnya. Tapi sedikit tips dari saya, pertama, buatlah outline tulisan yang akan anda buat. Outline akan sangat membantu jika tulisan anda tidak selesai dalam sekejap dan butuh beberapa hari. Misal, anda akan menulis Woman Trafficking. Maka outlinenya bisa berupa pengertian woman trafficking, penyebabnya, efeknya, pencegahan, dan solusi yang ditawarkan. Outline itu hak anda! Anda bebas mau menulis apapun.

Kedua, setelah outline jadi, maka mulailah menulis sedikit demi sedikit saja, mulai dengan satu hari satu paragraph saja. Memang sedikit, tapi dalam satu minggu akan jadi tujuh paragraph dan satu tulisan bermutu sudah tercipta.

Ketiga, sambil menulis perkaya referensi, bisa nanya kesana-kemari sama Om Google yang serba tahu, melempar isu di twitter dan facebook, atau diskusi dengan teman-teman dan guru, dan sebagainya. Jika referensi sudah banyak, anda bisa menulis sebuah tulisan yang baru dengan sudut pandang anda.

Nah, mumpung sekarang hari minggu, libur, maka berlatih lah menulis. Semakin sering anda latihan menulis, maka andapun akan semakin hebat.

Selamat Pagi!